Sabtu, 20 Agustus 2011

Tugas IPA 22, 23

TUGAS IPA HARI SENIN TANGGAL 22 AGUSTUS 2011

JAM KE 1-2 KELAS 8A

Catat Meteri Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada Manusia Berikut Ini Dibuku Catatan

PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN MANUSIA

Tahap awal perkembangan manusia diawali dengan peristiwa pertemuan/peleburan sel sperma dengan sel ovum yang dikenal dengan peristiwa FERTILISASI. Fertilisasi akan menghasilkan sel individu baru yang disebut dengan zygote dan akan melakukan pembelahan diri/pembelahan sel (cleavage) menuju pertumbuhan dan perkembangan menjadi embrio.

Tahapan pertumbuhan dan perkembangan embrio dibedakan menjadi 2 tahap yaitu :

  1. Fase Embrionik yaitu fase pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup selama masa embrio yang diawali dengan peristiwa fertilisasi sampai dengan terbentuknya janin di dalam tubuh induk betina.

  2. Fase fertilisasi adalah pertemuan antara sel sperma dengan sel ovum dan akan menghasilkan zygote. Zygote akan melakukan pembelahan sel (cleavage).

3 tahapan fase embrionik yaitu :

  1. Morula

  • Morula adalah suatu bentukan sel sperti bola (bulat) akibat pembelahan sel terus menerus. Keberadaan antara satu dengan sel yang lain adalah rapat.

  • Morulasi yaitu proses terbentuknya morula

  1. Blastula

  • Blastula adalah bentukan lanjutan dari morula yang terus mengalami pembelahan.

  • Bentuk blastula ditandai dengan mulai adanya perubahan sel dengan mengadakan pelekukan yang tidak beraturan.

  • Di dalam blastula terdapat cairan sel yang disebut dengan Blastosoel.

  • Blastulasi yaitu proses terbentuknya blastula.

  1. Gastrula

  • Gastrula adalah bentukan lanjutan dari blastula yang pelekukan tubuhnya sudah semakin nyata dan mempunyai lapisan dinding tubuh embrio serta rongga tubuh.

  • Gastrula pada beberapa hewan tertentu, seperti hewan tingkat rendah dan hewan tingkat tinggi, berbeda dalam hal jumlah lapisan dinding tubuh embrionya.

  • Triploblastik yaitu hewan yang mempunyai 3 lapisan dinding tubuh embrio, berupa ektoderm, mesoderm dan endoderm. Hal ini dimiliki oleh hewan tingkat tinggi seperti Vermes, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata dan semua Vertebrata.

  • Diploblastik yaitu hewan yang mempunyai 2 lapisan dinding tubuh embrio, berupa ektoderm dan endoderm. Dimiliki oleh hewan tingkat rendah seperti Porifera dan Coelenterata.

  • Gastrulasi yaitu proses pembentukan gastrula.


Organogenesis yaitu proses pembentukan organ-organ tubuh pada makhluk hidup (hewan dan manusia). Organ yang dibentuk ini berasal dari masing-masing lapisan dinding tubuh embrio pada fase gastrula.

Contohnya :

  1. Lapisan Ektoderm akan berdiferensiasi menjadi cor (jantung), otak (sistem saraf), integumen (kulit), rambut dan alat indera.

  2. Lapisan Mesoderm akan berdiferensiasi menjadi otot, rangka (tulang/osteon), alat reproduksi (testis dan ovarium), alat peredaran darah dan alat ekskresi seperti ren.

  3. Lapisan Endoderm akan berdiferensiasi menjadi alat pencernaan, kelenjar pencernaan, dan alat respirasi seperti pulmo.


Imbas embrionik yaitu pengaruh dua lapisan dinding tubuh embrio dalam pembentukan satu organ tubuh pada makhluk hidup.

Contohnya :

  1. Lapisan mesoderm dengan lapisan ektoderm yang keduanya mempengaruhi dalam pembentukan kelopak mata.


Pertumbuhan dan perkembangan manusia

Setelah peristiwa fertilisasi, zygote akan berkembang menjadi embrio yang sempurna dan embrio akan tertanam pada dinding uterus ibu. Hal ini terjadi masa 6 – 12 hari setelah proses fertilisasi. Sel-sel embrio yang sedang tumbuh mulai memproduksi hormon yang disebut dengan hCG atau human chorionic gonadotropin, yaitu bahan yang terdeteksi oleh kebanyakan tes kehamilan.

HCG membuat hormon keibuan untuk mengganggu siklus menstruasi normal, membuat proses kehamilan jadi berlanjut.

Janin akan mendapatkan nutrisi melalui plasenta/ari-ari. Embrio dilindungi oleh selaput-selaput yaitu :

  1. Amnion yaitu selaput yang berhubungan langsung dengan embrio dan menghasilkan cairan ketuban. Berfungsi untuk melindungi embrio dari guncangan.

  2. Korion yaitu selaput yang terdapat diluar amnion dan membentuk jonjot yang menghubungkan dengan dinding utama uterus. Bagian dalamnya terdapat pembuluh darah.

  3. Alantois yaitu selaput terdapat di tali pusat dengan jaringan epithel menghilang dan pembuluh darah tetap. Berfungsi sebagai pengatur sirkulasi embrio dengan plasenta, mengangkut sari makanan dan O2, termasuk zat sisa dan CO2.

  4. Sacus vitelinus yaitu selaput yang terletak diantara plasenta dan amnion. Merupakan tempat munculnya pembuluhdarah yang pertama.


Tahapan perkembangan pada masa embrio

  • Bulan pertama : Sudah terbentuk organ-organ tubuh yang penting seperti jantung yang berbentuk pipa, sistem saraf pusat (otak yang berupa gumpalan darah) serta kulit. Embrio berukuran 0,6 cm.

  • Bulan kedua : Tangan dan kaki sudah terbentuk, alat kelamin bagian dalam, tulang rawan (cartilago). Embrio berukuran 4 cm.

  • Bulan ketiga : Seluruh organ tubuh sudah lengkap terbentuk, termasuk organ kelamin luar. Panjang embrio mencapai 7 cm dengan berat 20 gram.

  • Bulan keempat : Sudah disebut dengan janin dan janin mulai bergerak aktif. Janin mencapai berat 100 gram dengan panjang 14 cm.

  • Bulan kelima : Janin akan lebih aktif bergerak, dapat memberikan respon terhadap suara keras dan menendang. Alat kelamin janin sudah lebih nyata dan akan terlihat bila dilakukan USG (Ultra Sonographi).

  • Bulan keenam : Janin sudah dapat bergerak lebih bebas dengan memutarkan badan (posisi)

  • Bulan ketujuh : Janin bergerak dengan posisi kepala ke arah liang vagina.

  • Bulan kedelapan : Janin semakin aktif bergerak dan menendang. Berat dan panjang janin semakin bertambah, seperti panjang 35-40 cm dan berat 2500 – 3000 gram.

  • Bulan kesembilan : Posisi kepala janin sudah menghadap liang vagina. Bayi siap untuk dilahirkan.


  1. Fase Pasca Embrionik yaitu fase pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup setelah masa embrio, terutama penyempurnaan alat-alat reproduksi setelah dilahirkan.

Pada fase ini pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi biasanya hanya peningkatan ukuran bagian-bagian tubuh dari makhluk hidup. Kecepatan pertumbuhan dari masing-masing makhluk hidup berbeda-beda satu dengan yang lain. Setelah lahir disebut dengan nama bayi dan memasuki masa neonatal.

Fase ini memiliki beberapa tahap yaitu :

  1. Bayi dengan usia 1 – 12 bulan.

  2. Balita, dibagi lagi menjadi 2 yaitu batita dengan usia 1-3 tahun dan balita 3-5 tahun.

  3. Anak-anak dengan usia 6 – 12 tahun

  4. Remaja dengan usia 13 – 17 tahu

  5. Dewasa dengan usia 18 – 50 tahun

  6. Manula dengan usia diatas 50 tahun


Masing-masing tahapan mempunyai ciri dan karakteristik tersendiri yang merupakan ciri khas yang dapat dijadikan pertanda.



JAM KE 3 - 4 KELAS 7B

Tulis dan kerjakan soal berikut ini di buku tugas

  1. Zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidrogen positif disebut ….

    1. Basa

    2. Garam

    3. Asam

    4. Larutan

  2. Contoh asam yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari ialah ….

    1. asam sulfat, kalsium hidroksida, dan asam sitrat

    2. aluminium hidroksida, magnesium hidroksida, dan natrium hidroksida

    3. asam sulfat, asam malat, dan asam laktat

    4. asam borat, asam benzoat, dan natrium hidroksida

  3. Zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida disebut ….

    1. Asam

    2. Basa

    3. Garam

    4. Larutan

  4. Contoh basa yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari ialah ….

    1. asam sulfat, kalsium hidroksida, dan asam sitrat

    2. aluminium hidroksida, magnesium hidroksida, dan natrium hidroksida

    3. asam sulfat, asam malat, dan asam laktat

    4. asam borat, asam benzoat, dan natrium hidroksida

  5. Sifat asam, yaitu ….

    1. terasa licin di tangan

    2. terasa pahit

    3. menghasilkan ion OH- dalam air

    4. menghasilkan ion H+ dalam air

  6. Sifat basa, yaitu ….

    1. sebagian bereaksi dengan logam menghasilkan H2

    2. memiliki rasa asam

    3. menghasilkan ion OH dalam air

    4. menghasilkan ion H+ dalam air

  7. Garam dapur umumnya diperoleh dari petani garam dengan cara ….

    1. penguapan dan kristalisasi air laut

    2. penyaringan air laut

    3. pengembunan air laut

    4. sublimasi

  8. Asam dan basa bila dicampur akan bereaksi dan menghasilkan ….

    1. larutan asam

    2. larutan basa

    3. garam dan air

    4. air

  9. Contoh garam dalam kehidupan sehari-hari adalah ….

    1. natrium klorida, asam sulfat

    2. natrium klorida, natrium bikarbonat

    3. asam laktat, magnesium hidroksida

    4. amonium klorida, asam laktat

  10. Reaksi penetralan berguna bagi manusia, kecuali ….

    1. produksi asam lambung yang berlebihan dapat dinetralkan menggunakan senyawa basa Mg(OH)2

    2. para petani agar tanah yang terlalu asam dan tidak baik bagi tanaman dapat diolah sebagai lahan pertanian dengan cara menambahkan senyawa basa Ca(OH)2

    3. pasta gigi yang berfungsi melindungi gigi

    4. sabun cuci

  11. Sifat larutan dapat ditunjukkan dengan menggunakan alat ….

    1. Pewarna

    2. Penetralan

    3. indikator asam-basa

    4. gelas kimia

  12. kertas lakmus merah jika dimasukkan dalam suatu larutan sehingga menghasilkan warna merah, maka larutan tersebut bersifat ….

    1. Basa

    2. Garam

    3. Netral

    4. Asam

  13. Berikut termasuk indikator alami, yaitu ….

    1. bunga sepatu, kunyit

    2. jahe, lengkuas

    3. kulit manggis, lengkuas

    4. jahe, kubis ungu

  14. Sifat kebasaan ditunjukkan oleh perubahan warna indikator alami dan buatan, berwarna ….

    1. Kemerahan

    2. kebiruan atau kehijauan

    3. keunguan

    4. kehitaman

  15. Larutan bersifat basa jika ….

    1. pH = 7

    2. pH < 7

    3. pH > 7

    4. pH = 0



Jam ke 5-6 kelas 7A

Catat Materi Asam, Basa dan Garam Berikut ini di buku catatan

ASAM, BASA dan GARAM

Ciri-ciri Asam

Kata asam (acid) berasal dari bahasa Latin acidus yang berarti mempunyai rasa asam. Salah satu definisi asam adalah zat yang jika dilarutkan di dalam air akan menghasilkan ion hidrogen (H+). Secara umum asam memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Rasa masam jika dicicipi (jangan menguji asam kuat dengan mencicipinya)

  2. Derajat keasaman lebih kecil dari 7 (pH < 7)

  3. Terasa menyengat jika disentuh, terutama asam kuat

  4. Reaksi dengan logam bersifat korosif (menyebabkan karat, dapat pula merusak jaringan kulit/iritasi dan melubangi benda yang terbuat dari kayu atau kertas jika konsentrasinya tinggi)

  5. Merupakan larutan elektrolit sehingga dapat menghantarkan arus listrik.

Ciri-ciri Basa

Basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti abu. Salah satu definisi basa adalah zat yang jika dilarutkan di dalam air akan menghasilkan ion hidroksida (OH-). Secara umum basa memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Rasa pahit jika dicicipi

  2. Dalam keadaan murni umumnya berupa kristal padat

  3. Tingkat keasaman lebih besar dari 7 (pH > 7)

  4. Terasa licin di kulit (jangan menguji basa kuat dengan menyentuhnya)

  5. Memiliki sifat kaustik yaitu merusak kulit jika kadar basanya tinggi

  6. Dapat mengemulsi minyak

  7. Merupakan elektrolit, larutannya dapat menghantarkan arus listrik

Ciri-ciri Garam

Apabila larutan asam dengan larutan basa direaksikan, maka ion H+ (dari asam) akan bereaksi dengan ion OH- (dari basa) membentuk air. Reaksi antara asam dan basa ini disebut reaksi penetralan (netralisasi) jika jumlah zat asam sama dengan jumlah zat basa. Disebut demikian karena selain air, dihasilkan pula suatu zat yang bersifat netral yaitu garam, jika jumlah asam dan jumlah basanya mempunyai perbandingan yang sama. Reaksi ini juga di kenal dengan reaksi penggaraman karena menghasilkan garam.

Garam terdapat dalam bentuk garam netral, garam basa dan garam asam. Umumnya garam mudah larut dalam air, merupakan padatan pada suhu kamar (25oC), merupakan elektrolit sehingga dapat menghantarkan arus listrik, memiliki titik didih dan titik leleh yang tinggi.


Contoh-contoh Asam

Berdasarkan asalnya, asam dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu asam organik dan asam mineral.

Asam organik berasal dari sumber alami (tumbuhan dan hewan), umumnya bersifat asam lemah. Contoh asam organik adalah asam sitrat terdapat dalam buah jeruk, asam format terdapat dalam gigitan/sengatan semut dan sengatan lebah dan asam asetat yang terdapat dalam cuka makan. Asam mineral adalah senyawa asam seperti asam klorida (asam lambung) terdapat dalam sistem pencernaan manusia dan hewan. Asam mineral banyak juga dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan umumnya bersifat asam kuat. Contoh asam mineral adalah asam klorida yang digunakan secara luas dalam industri, asam sulfat untuk aki mobil dan asam fluorida yang biasanya digunakan pada pabrik kaca.

Berdasarkan kekuatannya asam dibagi menjadi dua jenis, yaitu asam kuat dan asam lemah. Kekuatan suatu asam dapat ditentukan dari kemampuannya melepaskan ion hidrogen yang bermuatan positif (ion H+) ketika dilarutkan dalam air. Semakin banyak ion H+ yang dilepaskan, semakin kuat sifat asamnya.

Berikut ini adalah tabel beberapa contoh asam kuat dan asam lemah.

Contoh-contoh Basa




Beberapa contoh zat basa yang sering digunakan adalah:

  1. Natrium hidroksida / soda api / soda ash dan kalium hidroksida, sebagai bahan baku pembersih dalam rumah tangga, misalnya sabun mandi, sabun cuci, detergen, pemutih dan pembersih lantai

  2. Magnesium hidroksida dan aluminium hidroksida, terkandung dalam obat nyeri lambung (antasid)

  3. Amoniak, untuk pelarut desinfektan (pencegah terjadinya infeksi) dan bahan baku pupuk urea

Sama seperti asam, basa juga dibedakan menjadi basa kuat dan basa lemah. Kekuatan suatu basa dapat ditentukan dari kemampuannya melepaskan ion hidroksida yang bermuatan negatif (ion OH-) ketika dilarutkan dalam air. Semakin banyak ion OH- yang dilepaskan, semakin kuat sifat basanya. Semua rumus kimia basa umumnya mengandung gugus OH-.

Jika diketahui rumus kimia suatu basa, maka untuk memberi nama basa, cukup dengan menyebut nama logam dan diikuti kata hidroksida. Berikut ini tabel beberapa contoh basa kuat dan basa lemah:

Contoh-contoh Garam




Salah satu cara memperoleh senyawa garam adalah dengan cara mereaksikan zat asam dengan zat basa. Reaksi ini dikenal dengan reaksi penggaraman atau disebut juga reaksi netralisasi. Dalam kehidupan sehari-hari garam yang sering digunakan antara lain: garam dapur (NaCl), garam inggris (MgSO4) sebagai obat pencahar, soda kue (NaHCO3) sebagai pengembang roti, monosodium glutamat (MSG) sebagai penyedap rasa.

Sifat garam tergantung pada asam dan basa pembentuknya. Garam yang berasal dari reaksi antara asam dan basa dapat bersifat asam, basa atau netral.

Garam yang bersifat asam, memiliki pH < 7, berasal dari reaksi antara asam kuat dan basa lemah. Contoh: NH4Cl (amonium klorida / salmoniak), dan NH4NO3 (amonium nitrat).

Garam yang bersifat basa, memiliki pH > 7, berasal dari reaksi antara asam lemah dan basa kuat. Contoh: KNO2 (kalium nitrit), NaHCO3 (natrium bikarbonat / soda kue), NaCH3COO (natrium asetat), KCN (kalium sianida / potas), dan KF (kalium fosfat).

Garam yang bersifat netral, memiliki pH = 7, berasal dari asam kuat dan basa kuat.
Contoh: NaCl (natrium klorida), KI (kalium iodida), dan KNO3 (kalium nitrat).


Reaksi penggaraman (netralisasi) sangat berguna bagi kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai pemanfaatan reaksi netralisasi, misalnya:

  1. Untuk mengurangi rasa sakit dan iritasi akibat sengatan lebah yang mengandung asam digunakan soda kue (natrium bikarbonat)

  2. Nyeri lambung akibat kadar asam klorida dalam lambung yang berlebihan dinetralisir dengan obat yang mengandung basa magnesium hidroksida atau aluminium hidroksida

  3. Limbah cair hasil industri yang dibuang ke sungai mengandung zat asam yang dapat menyebabkan kematian ikan oleh karenanya ditambahkan aluminium hidroksida untuk menetralkannya

  4. Mulut kita mengandung zat asam sisa makanan dan minuman yang dapat merusak gigi dan menimbulkan bau mulut, untuk menetralisirnya kita menggunakan pasta gigi yang mengandung zat basa

  5. Tanah yang terlalu asam akibat hujan asam dan tanah gambut, dapat menyebabkan tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik. Untuk mengatasinya tanah diberi senyawa yang bersifat basa, misalnya kalsium oksida, kalsium hidroksida atau kalsium karbonat.




TUGAS IPA HARI SELASA TANGGAL 23 AGUSTUS 2011

JAM KE 1-2 KELAS 8A

Catat Dan Kerjakan Soal Pertumbuhan Dan Perkembangan Berikut Ini Di Buku Tugas

Dikumpulkan!!!!

  1. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan pertumbuhan
  2. Apakah yang dimaksud dengan perkembangan
  3. Sebutkan factor dalam yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada makluk hidup
  4. Sebutkan factor luar yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada makluk hidup
  5. Jelaskan fungsi hormone giberlin
  6. Apakah yang dimaksud dengan metamorphosis
  7. Apakah yang dimaksud dengan metagenesis
  8. Jelaskan fungsi dari a). floem b). xylem c). kambium
  9. Buatlah skema pergiliran keturunan (metagenesis) tumbuhan paku
  10. Jelaskan apa yang dimaksud dengan perkecambahan tipe epigeal
  11. Gambarlah perkecambahan tipe hypogeal
  12. Jelaskan perbedaan batang dikotil dan monokotil
  13. Tuliskan fase-fase dari metamorphosis sempurna
  14. Tuliskan urutan metamorphosis kupu-kupu hingga dewasa
  15. Jelaskan fungsi plasenta dan talipusat
  16. Apakah pengaruh hormon testosteron bagi pertumbuhan dan perkembangan pria
  17. Apakah yang dimaksud dengan ovulasi
  18. Jelaskan fungsi hormon estrogen
  19. Tuliskan urutan pertumbuhan pada manusia
  20. Sebutkan 3 ciri laki-laki yang memasuki masa pubertas !


JAM KE 3-4 KELAS 7 B

Catat Dan Kerjakan Soal Berikut Ini Di Buku Tugas, Dikumpulkan!!!

Jawablah Pertanyaan di bawah ini!

1. Asam adalah ….

2. Senyawa asam bersifat ….

3. Senyawa basa bersifat ….

4. Asam + basa menghasilkan … + ….

5. Cara menentukan senyawa bersifat asam, basa atau netral digunakan…, …, dan ….

6. Sebutkan 3 contoh larutan asam dalam kehidupan sehari-hari!

7. Sebutkan 4 perbedaan sifat asam dan basa!

8. Jelaskan apa yang dimaksud reaksi penetralan!

9. Sebutkan 3 keuntungan lakmus digunakan sebagai indikator asambasa!

10. Sebutkan 3 bahan alami yang dapat digunakan sebagai indicator asam-basa!


JAM KE 6-7 KELAS 7 A

Tulis Dan Kerjakan Soal Berikut Ini Di Buku Tugas, Di Kumpulkan !!!!!

  1. Zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidrogen positif disebut ….

    1. Basa

    2. Garam

    3. Asam

    4. Larutan

  2. Contoh asam yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari ialah ….

    1. asam sulfat, kalsium hidroksida, dan asam sitrat

    2. aluminium hidroksida, magnesium hidroksida, dan natrium hidroksida

    3. asam sulfat, asam malat, dan asam laktat

    4. asam borat, asam benzoat, dan natrium hidroksida

  3. Zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida disebut ….

    1. Asam

    2. Basa

    3. Garam

    4. Larutan

  4. Contoh basa yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari ialah ….

    1. asam sulfat, kalsium hidroksida, dan asam sitrat

    2. aluminium hidroksida, magnesium hidroksida, dan natrium hidroksida

    3. asam sulfat, asam malat, dan asam laktat

    4. asam borat, asam benzoat, dan natrium hidroksida

  5. Sifat asam, yaitu ….

    1. terasa licin di tangan

    2. terasa pahit

    3. menghasilkan ion OH- dalam air

    4. menghasilkan ion H+ dalam air

  6. Sifat basa, yaitu ….

    1. sebagian bereaksi dengan logam menghasilkan H2

    2. memiliki rasa asam

    3. menghasilkan ion OH dalam air

    4. menghasilkan ion H+ dalam air

  7. Garam dapur umumnya diperoleh dari petani garam dengan cara ….

    1. penguapan dan kristalisasi air laut

    2. penyaringan air laut

    3. pengembunan air laut

    4. sublimasi

  8. Asam dan basa bila dicampur akan bereaksi dan menghasilkan ….

    1. larutan asam

    2. larutan basa

    3. garam dan air

    4. air

  9. Contoh garam dalam kehidupan sehari-hari adalah ….

    1. natrium klorida, asam sulfat

    2. natrium klorida, natrium bikarbonat

    3. asam laktat, magnesium hidroksida

    4. amonium klorida, asam laktat

  10. Reaksi penetralan berguna bagi manusia, kecuali ….

    1. produksi asam lambung yang berlebihan dapat dinetralkan menggunakan senyawa basa Mg(OH)2

    2. para petani agar tanah yang terlalu asam dan tidak baik bagi tanaman dapat diolah sebagai lahan pertanian dengan cara menambahkan senyawa basa Ca(OH)2

    3. pasta gigi yang berfungsi melindungi gigi

    4. sabun cuci

  11. Sifat larutan dapat ditunjukkan dengan menggunakan alat ….

    1. Pewarna

    2. Penetralan

    3. indikator asam-basa

    4. gelas kimia

  12. kertas lakmus merah jika dimasukkan dalam suatu larutan sehingga menghasilkan warna merah, maka larutan tersebut bersifat ….

    1. Basa

    2. Garam

    3. Netral

    4. Asam

  13. Berikut termasuk indikator alami, yaitu ….

    1. bunga sepatu, kunyit

    2. jahe, lengkuas

    3. kulit manggis, lengkuas

    4. jahe, kubis ungu

  14. Sifat kebasaan ditunjukkan oleh perubahan warna indikator alami dan buatan, berwarna ….

    1. Kemerahan

    2. kebiruan atau kehijauan

    3. keunguan

    4. kehitaman

  15. Larutan bersifat basa jika ….

    1. pH = 7

    2. pH < 7

    3. pH > 7

    4. pH = 0

Kamis, 27 Januari 2011

analisis Teori belajar konstruktivis

Belajar sains dan teknologi dengan Teori Belajar Ala Konstruktivis

Pendidikan sains dan teknologi berada di persimpangan jalan. Dalam rangka mempopulerkan sains-tek, diperlukan terobosan epistemologis dalam rangka membuka kebuntuan keilmuan yang ada selama ini. Apakah ada teori yang dapat menawarkan jalan keluar? Mari kita simak!

Teori Belajar dari Perspektif Konstruktivis

Secara umum yang disebut konstruktivisme menekankan kontribusi seseorang pembelajar dalam memberikan arti, serta belajar sesuatu melalui aktivitas individu dan sosial. Tidak ada satupun teori belajar tentang konstruktivisme, namun terdapat beberapa pendekatan konstruktivis, misalnya pendekatan yang khusus dalam pendidikan matematik dan sains. Beberapa pemikir konstruktivis seperti Vigotsky menekankan berbagi dan konstruksi sosial dalam pembentukan pengetahuan (konstruktivisme sosial) sedangkan yang lain seperti Piaget melihat konstruksi individu lah yang utama (konstruktivisme individu).

Konstrukstivisme Individu

Para psikolog konstruktivis yang tertarik dengan pengetahuan individu, kepercayaan, konsep diri atau identitas adalah mereka yang biasa disebut konstruktivis individual. Riset mereka berusaha mengungkap sisi dalam psikologi manusia dan bagaimana seseorang membentuk struktur emosional atau kognitif dan strateginya. Piaget misalnya mengusulkan tahapan kognitif yang dilakukan oleh semua manusia. Berpikir pada tiap langkah memasukkan tahapan sebelumnya sehingga makin terorganisir dan adaptif dan makin tidak terikat pada kejadian kongkrit. Piaget menjelaskan bagaimana tiap individu mengembangkan schema, yaitu suatu sistem organisasi aksi atau pola pikir yang membuat kita secara mental mencerminkan "berpikir mengenainya". Dua proses diaplikasikan dalam hal ini yaitu asimilasi dan akomodasi. Melalui asimilasi kita berusaha memahami hal yang baru dengan mengaplikasikan schema yang ada; sedangkan akomodasi terjadi ketika seseorang harus merubah pola berpikirnya untuk merespon terhadap situasi yang baru. Seseorang melakukan adaptasi dalam situasi yang makin kompleks ini dengan menggunakan schema yang masih bisa dianggap layak (asimilasi) atau dengan melakukan perubahan dan menambahkan pada schema-nya sesuatu yang baru karena memang diperlukan (akomodasi).



Foto Piaget tokoh psikolog konstruktivis


Penjelasan di atas menunjukkan penekanan Piaget terhadap pemahaman yang dibentuk oleh seseorang, sesuatu yang berhubungan dengan logika dan konstruksi pengetahuan universal yang tidak dapat dipelajari secara langsung dari lingkungan. Pengetahuan seperti itu berasal dari hasil refleksi dan koordinasi kemampuan kognitif dan berpikir serta bukan berasal dari pemetaan realitas lingkungan eksternalnya.

Hal yang paling mendasar dari penemuan Piaget ini adalah belajar pada siswa tidak harus terjadi hanya karena seorang guru mengajarkan sesuatu padanya, Piaget percaya bahwa belajar terjadi karena siswa memang mengkonstruksi pengetahuan secara aktif darinya, dan ini diperkuat bila siswa mempunyai kontrol dan pilihan tentang hal yang dipelajari. Hal ini tidaklah meniadakan faktor guru dalam proses pembelajaran, justru sebaliknya lah yang terjadi. Pengajaran oleh guru yang mengajak siswa untuk bereksplorasi, melakukan manipulasi, baik dalam bentuk fisik atau secara simbolik, bertanya dan mencari jawaban, membandingkan jawaban dari siswa lain akan lebih membantu siswa dalam belajar dan memahami sesuatu.

Konstruktivisme social

Berbeda dengan Piaget, Vygotsky percaya bahwa pengetahuan dibentuk secara sosial, yaitu terhadap apa yang masing-masing partisipan kontribusikan dan buat secara bersama-sama. Sehingga perkembangan pengetahuan yang dihasilkan akan berbeda-beda dalam konteks budaya yang berbeda. Interaksi sosial, alat-alat budaya, dan aktivitasnya membentuk perkembangan dan kemampuan belajar individual. Vygotsky melihat bahwa alat-alat budaya (termasuk di dalamnya kertas, mesin cetak, komputer dll) dan alat-alat simbolik (seperti sistem angka, peta, karya seni, bahasa, serta kode dan lambang) memainkan peran penting dalam perkembangan kognitif. Sistem angka romawi misalnya punya keterbatasan untuk operasi perhitungan; berbeda dengan sistem angka arab yang biasa kita gunakan yang mempunyai lambang nol, bisa dibentuk pecahan, nilai positif dan negatif, menyatakan bilangan yang tak terhingga besarnya dan lainnya. Sistem angka yang dipakai adalah alat budaya yang mendukung berpikir, belajar dan perkembangan kognitif. System simbol ini diberikan dari orang dewasa ke anak melalui interaksi formal ataupun informal dan pengajaran.

Vygotsky menekankan bahwa semua proses mental tingkat tinggi, seperti berpikir dan pemecahan masalah dimediasi dengan alat-alat psikologi seperti bahasa, lambang dan simbol. Orang dewasa mengajarkan alat-alat ini ke anak dalam kegiatan sehari-hari dan si anak menginternalisasi hal tersebut. Sehingga alat psikologis ini dapat membantu siswa meningkatkan perkembangan mental dan berpikirnya. Pada saat anak berinteraksi dengan orang tua atau teman yang lebih mampu, mereka saling bertukar ide dan cara berpikir tentang representasi dan konsep. Sehingga pengetahuan, ide, sikap dan sistem nilai yang dimiliki anak berkembang seperti halnya cara yang dia pelajari dari lingkungannya.

Bagaimana Pengetahuan dikonstruksi?

Untuk dapat menjelaskan bagaimana pengetahuan dibentuk, tiga penjelasan yang bertahap merangkum berbagai pendekatan konstruktivisme ini:

  1. Realitas dan kebenaran dari dunia luar mengarahkan pembentukan pengetahuan. Individu merekonstruksi realitas diluarnya dengan membentuk representasi mental secara akurat yang mencerminkan "keadaan apa adanya". Tahap pertama yang tidak lain model pemrosesan informasi dari teori belajar kognitif.
  2. Proses internal dari Piaget yaitu organisasi, asimilasi dan akomodasi mengarahkan pembentukan pengetahuan. Jadinya pengetahuan bukan hanya cermin dari realitas, namun suatu abstraksi yang tumbuh dan berkembang dengan aktivitas kognitif. Pengetahuan bukan sekedar benar atau salah; namun terus tumbuh secara internal yang konsisten dan diorganisasikan seiring dengan perkembangannya.
  3. Faktor eksternal dan internal mengarahkan pembentukan pengetahuan. Pengetahuan tumbuh melalui interaksi faktor-faktor internal (kognitif) dan eksternal (lingkungan dan sosial). Deskripsi Vygotsky tentang perkembangan kognitif melalui pengenalan dan pemakaian alat-alat budaya seperti bahasa konsisten dengan pandangan ini.

Hal berikutnya dalam pendekatan konstruktivis ini adalah pertanyaan tentang apakah pengetahuan yang dibentuk itu bersifat internal, umum dan dapat ditransfer atau terikat dalam ruang dan waktu pada saat dibentuk. Apa yang dijelaskan oleh Vigotsky bahwa belajar tergantung konteks sosial dan berada dalam lingkup budaya tertentu memang tepat. Namun apa yang disebut benar dalam waktu dan tempat tertentu bisa menjadi salah di tempat dan waktu yang lain, seperti anggapan bahwa bumi itu datar sebelum Colombus. Ide-ide tertentu berguna pada komunitas tertentu, namun tidak bermanfaat apa-apa di komunitas lain. Apa yang disebut pengetahuan baru ditentukan sebagiannya dengan bagaimana ide baru tersebut sesuai dengan praktek yang berlaku pada saat tersebut. Sepanjang waktu, praktek yang ada dipertanyakan dan bisa diganti, namun sebelum itu terjadi praktek yang ada terus dilakukan karena dinilai tetap menguntungkan.

Selain itu belajar juga terkondisikan berdasar tempat berlangsungnya kegiatan, biasa yang disebut enkulturasi atau proses mengadopsi norma-norma, perilaku, keahlian, kepercayaan, bahasa, sikap dari satu komunitas tertentu. Jadinya pengetahuan tidak hanya dilihat sebagai struktur kognitif individu saja tetapi sebagai buatan dari komunitas sepanjang waktu. Apa yang dilakukan oleh komunitas, cara bagaimana mereka berinteraksi dan menyelesaikan suatu hal, seperti halnya alat yang dibuat oleh komunitas, membentuk pengetahuan dari komunitas tersebut. Belajar artinya menjadi lebih mampu untuk berpartisipasi dalam kegiatan dan pemakaian alat dan mendapat bagian identitas sebagai anggota komunitas.


Disadur secara bebas dari :

Hoy, W. K., & Miskel, C. G. (2005). Educational Administration (seventh ed.). New York: McGraw Hill.



Written By : Bambang Sumintono di Netsains.com


Dikirim oleh Admin
Tanggal 2009-04-02
Jam 13:10:18

http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Belajar%20sains%20dan%20teknologi%20dengan%20Teori%20Belajar%20Ala%20Konstruktivis%20&&nomorurut_artikel=305


ANALISIS

Artikel yang berjudul “Belajar sains dan teknologi dengan Teori Belajar Ala Konstruktivis” tersebut, ingin mengungkapkan tentang bagaimana belajar sains dan teknologi di sekolah bisa lebih diminati dan lebih bisa dipahami oleh siswa dengan menerapkan teori belajar konstruktivisme. Teori belajar konstruktivisme sendiri menurut artikel ini adalah teori belajar yang lebih menekankan pada kontribusi seseorang pembelajar dalam memberikan arti, serta belajar sesuatu melalui aktivitas individu dan sosial. Dalam artikel ini tokoh dari teori belajar konstruktivisme yang dianut adalah Jean Piaget dan Vigotsky, dimana teori belajar Piaget merupakan konstruktivisme individu, sedangkan Vigotsky merupakan konstruktivisme sosial.

Konstruktivisme individu mengungkap sisi dalam psikologi manusia dan bagaimana seseorang membentuk struktur emosional atau kognitif dan strateginya. Piaget menekankan terhadap pemahaman yang dibentuk oleh seseorang merupakan sesuatu yang berhubungan dengan logika dan konstruksi pengetahuan universal yang tidak dapat dipelajari secara langsung dari lingkungan. Pengetahuan seperti itu berasal dari hasil refleksi dan koordinasi kemampuan kognitif dan berpikir serta bukan berasal dari pemetaan realitas lingkungan eksternalnya. Belajar terjadi karena siswa memang mengkonstruksi pengetahuan secara aktif darinya, dan ini diperkuat bila siswa mempunyai kontrol dan pilihan tentang hal yang dipelajari. Pengajaran oleh guru harus bisa mengajak siswa untuk bereksplorasi, melakukan manipulasi, baik dalam bentuk fisik atau secara simbolik, bertanya dan mencari jawaban, membandingkan jawaban dari siswa lain akan lebih membantu siswa dalam belajar dan memahami sesuatu.

Sedangkan menurut konstruktivisme sosial pengetahuan dibentuk secara sosial, yaitu terhadap apa yang masing-masing partisipan kontribusikan dan buat secara bersama-sama. Sehingga perkembangan pengetahuan yang dihasilkan akan berbeda-beda dalam konteks budaya yang berbeda. Interaksi sosial, alat-alat budaya, dan aktivitasnya membentuk perkembangan dan kemampuan belajar individual. Semua proses mental tingkat tinggi, seperti berpikir dan pemecahan masalah dimediasi dengan alat-alat psikologi seperti bahasa, lambang dan simbol. Pada saat anak berinteraksi dengan orang tua atau teman yang lebih mampu, mereka saling bertukar ide dan cara berpikir tentang representasi dan konsep. Sehingga pengetahuan, ide, sikap, dan sistem nilai yang dimiliki anak berkembang seperti halnya cara yang dia pelajari dari lingkungannya.

Artikel ini berusaha untuk menggabungkan teori belajar konstruktivisme individu dan sosial dalam pembelajaran sains dan teknologi. Menurut saya, metode tersebut adalah tepat dan bisa memberikan hasil yang baik dalam bembelajaran sains dan teknologi di sekolah. Karena dalam pembelajaran sains dan teknologi kepada siswa tidak bisa hanya dengan penjelasan, tetapi siswa juga harus diajak untuk bersentuhan langsung dengan hasil dari sains dan teknologi serta lingkungan yang terkait dengan hal tersebut. Dengan demikian siswa bisa berpikir secara logis tentang sains dan teknologi, dan juga bisa terbentuk ide baru serta bisa memperkaya perkembangan intelektual siswa.

Kekurangan dari artikel ini menurut saya yaitu dalam artikel ini tidak disebutkan dan dijelaskan secara konkrit bagaimana cara penerapan pembelajaran sains dan teknologi menggunakan teori belajar konstruktivisme individu dan sosial. Sehingga pembaca hanya mendapatkan gambaran umum dari teori konstruktivisme itu sendiri, sedangkan gambaran nyata penerapannya dalam pembelajaran di sekolah belum didapatkan dari penjelasan artikel ini. Menurut saya, jika didalam artikel ini diberikan penjelasan tentang cara penerapannya, pembaca khususnya para pengajar sains dan teknologi di sekolah bisa menerapkannya langsung dalam pembelajaran di sekolah. Jadi, artikel ini akan bisa lebih bermanfaat bila didalamnya disertai dengan penjelasan cara penerapannya di sekolah.