Senin, 28 Juni 2010

Pendidikan Karakter

PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAH
Karakter bangsa yang adalah keseluruhan sifat yang mencakup perilaku, kebiasaan, kesukaan, kemampuan, bakat, potensi, nilai-nilai, dan pola piker yang dimiliki oleh sekelompok manusia yang mau bersatu, merasa dirinya bersatu, memiliki kesamaan nasib, asal, keturunan, bahasa, adat dan sejarah bangsa. Sekurang-kurangnya ada 17 nilai karakter bangsa yang diharapkan dapat dibangun oleh bangsa Indonesia. Adapun nilai-nilai karakter bangsa yang dimaksud adalah iman, taqwa, berakhlak mulia, berilmu/berkeahlian, jujur, disiplin, demokratis, adil, bertanggung jawab, cinta tanah air, orientasi pada keunggulan, gotong royong, sehat, mandiri, kreatif, menghargai, dan cakap.
Khususnya bangsa Indonesia, upaya penanaman nilai-nilai karakter bangsa sebenarnya sudah dimulai sejak dicetuskannya Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila, yang secara implicit ada kesamaan antara nilai-nilai pada biutir-butir Pancasila dengan nilai-nilai karakter bangsa.
Pembangunan karakter bangsa adalah upaya sadar untuk memperbaiki, meningkatkan seluruh perilaku yang mencakup adat istiadat, nilai-nilai, potensi, kemampuan, bakat dan pikiran bangsa Indonesia. Untuk membangun karakter bangsa, haruslah diawali dari lingkup yang terkecil. Khususnya di sekolah, ada baiknya kita menganalogikan proses pembelajaran di sekolah dengan proses kehidupan bangsa. Upaya mewujudkan nilai-nilai tersebut di atas dapat dilaksanakan melalui pembelajaran. Tentu saja pembelajaran yang dapat mengadopsi semua nilai-nilai karakter bangsa yang akan dibangun.
PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
Menurut saya, pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dengan berbagai model dan metodenya, dapat dijadikan sebagai alat untuk membangun karakter bangsa. Model-model pembelajaran dengan pendekatan kontekstual menekankan keterlibatan aktif siswa dalam belajar. Baik dalam tugas-tugas mandiri maupun kelompok. Di samping itu, pembelajaran dengan pendekatan kontekstual memiliki tujuan dan komponen yang sangat mendukung bagi terlaksananya nilai-nilai karakter bangsa. Pertama, construcivism. Guru meyakinkan pada pikiran siswa bahwa ia akan belajar lebih bermakna jika ia mampu bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan membentuk atau membangun pengetahuan atau keterampilan barunya sendiri.
Kedua, inquiry. Guru dan siswa melaksanakan proses penemuan pengetahuan secara mandiri, dan menjadi inti dari pembelajaran kontekstual. Komponen ini sangat mendorong tumbuhnya nilai kemandirian pada siswa. Ketiga, questioning. Guru dan siswa senantiasa mengembangkan pertanyaan agar menumbuhkan rasa ingin tahu. Komponen ini mendorong terwujudnya nilai orientasi pada keunggulan. Hal ini juga merupakan alat bagi siswa untuk dapat menyelesaikan masalah belajar ketika mendapati tantangan. Keempat, learning community. Guru senantiasa membiasakan memabngun belajar kelompok, atau dapat juga berpasangan. Kemudia siswa dilatih dan dimantapkan pengetahuannya untuk bekerja secara perorangan. Komponen ini sangat penting bagi upaya terwujudnya nilai demokratis, menghargai, gotong royong, bertanggung jawab, dan orientasi pada keunggulan.
Kelima, modelling. Dalam sebuah pembelajaran keterampilan tertentu ada model yang bias ditiru, baik dari guru, siswa maupun alat peraga yang digunakan untuk mempermudah pemahaman siswa. Komponen ini dapat melahirkan nilai-nilai berakhlak mulia, iman, dan taqwa, cinta tanah air, dan kreatif. Hal ini dapat dipahami misalnya ketiga guru sejarah menerangkan figure Pangeran Diponegoro yang relegius berjuang dengan jiwa dan raga untuk menjaga martabat bangsa. Keenam, reflection. Cara berfikir tentang apa yang baru dipelajari atau berfikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah dilakukan. Refleksi dapat berupa pernyataan langsung tentang apa-apa yang diperolehnya pada hari itu, baik berupa catatan atau jurnal di buku siswa, kesan maupun saran siswa. Komponen ini dapat melahirkan kesadaran untuk senantiasa berinteropeksi diri setiap kali telah melakukan sesuatu.
Ketujuh, authentic assessment. Proses pengumpulan data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar siswa, baik oleh guru maupun siswa. Khususnya bagi siswa, komponen ini membiasakan siswa untuk dapat mengukur diri apakah sudah baik? Apakah sudah maju? Apakah sudah berhasil? Adakah hambatan? Atau bagaimana cara mengatasi hambatan?
Anak kita yang sejak dini terbiasa dengan authentic assessment akan menjadi tulang punggung Negara dalam membangun bangsa.
Cepat atau lambat jika kita merasa bertanggung jawab untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa dalam semua sector kehidupan berbangsa dan bernegara, maka para pendidik senini mungkin harus menyisipkan nilai-nilai karakter bangsa. Nilai-nilai karakter ini bisa ditanamkan dalam pembelajaran dan juga dalam kegiatan ekstrakurikuler seperti kegiatan pramuka, haiking, penghijauan, olah raga, dan lain-lain. Karena di sekolah, melalui wahana itulah kita dapat membangun karakter bangsa.











RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : IX / 2
Alokasi Waktu : 4 X 40 Menit
A. STANDAR KOMPETENSI
Standar Kompetensi : 2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup.
B. KOMPETENSI DASAR
2.4 Mendeskripsikan penerapan bioteknologi dalam mendukung kelangsungan hidup manusia melalui produksi pangan.
C. INDIKATOR
1. Mendefinisikan pengertian bioteknologi.
2. Mendeskripsikan keuntungan pemanfaatan bioteknologi dalam produksi pangan.
3. Mendata produk-produk bioteknologi konvensional dan modern di lingkungan
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa mampu mendefinisikan pengertian bioteknologi.
2. Siswa mampu mendeskripsikan keuntungan pemanfaatan bioteknologi dalam produksi pangan.
3. Siswa mampu menyebutkan produk-produk bioteknologi konvensional dan modern di lingkungan

E. MATERI PEMBELAJARAN
Bioteknologi
F. STRATEGI PEMBELAJARAN
Pendekatan: Kontekstual
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
I. Pertemuan Pertama
1. Pendahuluan (±5 menit)
a. Guru menyampaikan salam pembuka, kemudian hormat pada bendera yang ada di kelas, setelah itu menyanyikan satu lagu kebangsaan
b. Guru menyampaikan motivasi dan apersepsi
c. Guru menyampaikan indikator yang ingin dicapai
2. Kegiatan Inti (±65 menit)
a. Guru meminta siswa duduk sesuai dengan kelompok (masing-masing kelompok 4-5 orang, untuk memperoleh 8-10 kelompok ) yang telah dibentuk pada pertemuan sebelumnya. (5 menit)
b. Guru meminta masing-masing kelompok untuk mengumpulkan tugas yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya yaitu mencari informasi penerapan dan implikasi penerapan bioteknologi pada indutri makanan terhadap sains, lingkungan dan masyarakat, (5 menit)
c. Masing-masing kelompok diminta untuk mendiskusikan berbagai implikasi sains, teknologi, lingkungan dan masyarakat berkaitan dengan masing-masing topik yang dibahas (15 menit)
d. Masing-masing kelompok diminta untuk menurunkan hasil diskusinya dalam laporan tertulis (5 menit)
e. Untuk kelompok dengan topik serupa diminta untuk membandingkan hasil diskusinya serta saling memberi masukan (5 menit)
f. Perwakilan dari masing-masing kelompok dengan topik berbeda diminta menyajikan hasil diskusi, dengan menyertakan hasil diskusi gabungan dua kelompok sama (30 menit)
3. Kegiatan Penutup (±10 menit)
a. Siswa dipandu guru menyimpulkan dengan menarik benang merah implikasi dan penerapan bioteknologi pada indutri makanan terhadap sains, lingkungan dan masyarakat (5 menit)
b. Guru menugasi setiap kelompok untuk merapikan hasil diskusi di masing-masing kelompok serta melengkapi hasil diskusi dengan kesimpulan yang logis untuk dikumpulkan (5 menit)
c. Guru memberikan salam penutup
II. Pertemuan kedua
1. Pendahuluan (±5 menit)
a. Guru menyampaikan salam pembuka, kemudian hormat pada bendera yang ada di kelas, setelah itu menyanyikan satu lagu kebangsaan
b. Guru menyampaikan motivasi dan apersepsi
c. Guru menyampaikan indikator yang ingin dicapai
2. Kegiatan Inti (±65 menit)
a. Guru meminta siswa duduk sesuai dengan kelompok (masing-masing kelompok 4-5 orang, untuk memperoleh 8-10 kelompok ) yang telah dibentuk pada pertemuan sebelumnya. (5 menit)
b. Guru meminta masing-masing kelompok untuk mengumpulkan informasi hasil tinjauan ke tempat pengolahan limbah menggunakan bioteknologi, khususnya yang menggunakan bioremidiasi (5 menit)
c. Masing-masing kelompok diminta untuk berdiskusi tentang pengolahan limbah menggunakan bioteknologi, khususnya yang menggunakan bioremidiasi dan Membuat daftar pekerjaan yang dapat dikembangkan berdasarkan konteks sains, teknologi, lingkungan dan masyarakat (15 menit)
d. Masing-masing kelompok diminta untuk menurunkan hasil diskusinya dalam laporan tertulis (5 menit)
e. Untuk kelompok dengan topik serupa diminta untuk membandingkan hasil diskusinya serta saling memberi masukan (5 menit)
f. Perwakilan dari masing-masing kelompok dengan topik berbeda diminta menyajikan hasil diskusi, dengan menyertakan hasil diskusi gabungan dua kelompok sama (30 menit)
3. Kegiatan Penutup (±10 menit)
a. Siswa dipandu guru menyimpulkan dengan menarik benang merah tentang pengolahan limbah menggunakan bioteknologi, khususnya yang menggunakan bioremidiasi dan Membuat daftar pekerjaan yang dapat dikembangkan (5 menit)
b. Guru menugasi setiap kelompok untuk merapikan hasil diskusi di masing-masing kelompok serta melengkapi hasil diskusi dengan kesimpulan yang logis untuk dikumpulkan (5 menit)
c. Guru memberikan salam penutup
PERANGKAT PEMBELAJARAN
Alat/bahan:
· Informasi informasi penerapan bioteknologi dalam bidang, industri, pertanian, dan kesehatan.
· Artikel dari buku, koran, majalah, internet tentang implikasi penerapan bioteknologi pada indutri makanan terhadap sains, lingkungan dan masyarakat
· Sumber rujukan:
· Buku biologi yang memuat informasi tentang bioteknologi
· Website yang memuat informasi tentang bioteknologi
· Berita surat kabar , Majalah
PRODUK PEMBELAJARAN
Sumber Daya Manusia (SDM)
· Siswa yang memahami implikasi keterkaitan sains, teknologi, lingkungan dan masyarakat untuk topik tentang bioteknologi
· Siswa mengetahui tentang implikasi penerapan bioteknologi pada indutri makanan terhadap sains, lingkungan dan masyarakat
· Siswa yang memiliki gagasan tentang kemungkinan pekerjaan yang dapat
dilakukan berdasarkan topik di atas
Produk Non Sumber Daya Manusia
Kumpulan hasil diskusi bervisi SETS tentang tentang implikasi penerapan bioteknologi pada indutri makanan terhadap sains, lingkungan dan masyarakat
EVALUASI PROGRAM DAN HASIL BELAJAR
Evaluasi Program
Kecukupan dan kesesuaian perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi melalui
observasi diri, kelompok, serta proses oleh guru dan siswa
Evaluasi Hasil Belajar
Aspek Kognitif
· Menguji pemahaman siswa tentang peranan bioteknologi dalam bidang industri, pertanian dan kesehatan.
· Menguji pemahaman siswa tentang dampak yang ditimbulkan akibat penerapan bioteknologi pada industri makanan

Aspek Afektif
Mengobservasi kesan peserta didik, melalui tampilan wajah, komentar, dan reaksi
fisik lain ketika berdiskusi dan presentasi
Aspek Psikomotorik
Mengobservasi kemampuan para peserta didik dalam melakukan kegiatan diskusi
serta keterampilan mengelola kegiatan diskusi kelompok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar